Minggu, 01 Januari 2012

GEDUNG DPR


Gedung Baru DPR/MPR
Pada bulan Maret 2010 lalu, para anggota DPR telah melakukan rapat paripurna di gedung DPR/MPR dan hasilnya  di ambil keputusan untuk pembangunan gedung baru DPR yang katanya dana anggaran pembangunannya mencapai 1,8T rupiah. Ingatkah anda pada kasus century dan PANSUS DPR yang belum lama ini telah menghebohkan Negara kita ? Tentu anda masih ingat. Sampai sekarang kasus tersebut belum pernah terselesaikan mengenai siapa yang sebenarnya salah.  Padahal PANSUS DPR telah di buat yang telah menghabiskan miliaran rupiah bahkan mencapai 6-7 Triliun rupiah untuk mengadakan  rapat siang malam sampai beberapa minggu. Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan mengenai masalah century tersebut. Sepertinya kasus century ini sengaja di tutupi oleh berbagai masalah baru yang sengaja di buat oleh para anggota DPR, ya salah satunya seperti masalah isu yang saat ini paling mengagetkan kita yaitu pembangunan gedung baru DPR yang sangat mewah dan mahal.
default.jpeg
                                                                    Rancangan gedung baru DPR/MPR.
Gambar diatas adalah rancangan mengenai letak/lokasi pembangunan gedung baru tersebut. Konon desas desusnya gedung 1,8T tersebut  memiliki lantai 36 lantai. Dan di setiap lantai memiliki berbagai macam fasilitas mewah yang sangat memanjakan para anggota DPR/MPR tapi juga penuh pertanyaan untuk apa semua fasilitas tersebut ada didalam gedung DPR tersebut. Sebenarnya alasan yang mendasari pembangunan gedung baru tersebut adalah pendapat sebagian para wakil rakyat tersebut yang katanya mereka gedung DPR yang sekarang ini sudah miring hingga 7-8 derajat.
“ Hah miring? Sebenarnya yang miring itu gedungnya atau kepala mereka yang miring saat tidur dalam sidang DPR/MPR? Hahahaha.. just kidding..”
                Sungguh alasan yang tidak bermutu dan tidak penting. Karena sesuai jam kerja mereka atau jam rapat mereka , penggunaan gedung paripurna DPR hanya beberapa kali dalam setahun. Toh mereka lebih suka berada di apartemen dan luar negeri untuk bekerja atau sebenarnya bersenang-senang. Jadi buat apa mereka membangun gedung baru padahal mereka sendiri lebih banyak bekerja di luar gedung paripurna DPR/MPR.
peristiwa-gedung-baru-dpr-08.jpg               








Masalah anggaran gedung yang mewah itu pun menjadi pertanyaan seluruh rakyat Indonesia. Menurut sumber yang saya baca, saat wawancara mengenai anggaran dan rancangan pembangunan gedung baru tersebut dengan Pak Marzuki Ali beliau mengatakan bahwa ,” anggota DPR adalah pekerja politik yang tidak mengerti secara teknis soal bangunan. Sehingga soal teknis itu bukan domain dari anggota DPR lagi. Anggota dewan hanya sampaikan kebutuhan kalau kami ingin bangun gedung untuk menambah tenaga ahli."
                Karena itu, Pak Marzuki menyatakan, anggota Dewan termasuk pimpinan dan Badan Urusan Rumah Tangga tidak mengetahui hitung-hitungan biaya gedung itu. "Yang mendesain, menghitung, itu bukan urusan anggota dewan, itu urusan tim teknis dan konsultan. Ada dari kesekjenan dan tim teknis dari Kementerian PU. Mereka itu bohir (kepala proyek) dari bangunan ini. Lalu mereka menunjuk konsultan, jadi bukan DPR," katanya beliau sih begitu.
                Hasil dari tim teknis itulah, lanjut Pak Marzuki, dibuat rencana gedung yang seperti saat ini, dengan tinggi 36 lantai dan anggarannya diperkirakan Rp 1,16 triliun. "Ditanya mahal atau enggak, mana ngerti anggota Dewan. Kita tidak butuh gedung yang mewah. Kita tidak pernah meminta dibangun gedung sekian lantai, ada kolam renang, spa, dan tempat rekreasinya. Tidak pernah, bisa dicek itu," kata Marzuki.
Konsep_Gambar_Desain_Gedung_DPR_Baru2.jpg









Karena bukan domainnya anggota dewan untuk memberikan penjelasan dalam tataran teknis pembangunan gedung itu, Marzuki mengatakan, untuk kedepannya yang menjelaskan permasalahan pembangunan gedung baru itu bukan lagi anggota DPR, namun dari tim teknis.
Dengan begitu, papar Marzuki, akan terlihat siapa sebenarnya penanggung jawab proyek tersebut. Karena itulah dia meminta agar jangan lagi DPR yang dijadikan bulan-bulanan kemarahan publik. "Kalau lembaga negara ini diterpurukan terus hancur kita. Tak ada lagi yang awasi jalannya pemerintah, pembangunan, karena DPR tidak dipercaya."
Selain itu, pimpinan pun lanjut Marzuki memutuskan untuk mengkaji ulang perhitungan pembangunan gedung tersebut. Hasil perhitungannya diharapkan agar tim teknis saja yang menjelaskan. "DPR tidak ngerti apa-apa soal teknis. Kita cuma pingin tempat baru dimana tenaga ahli bisa ditampung untuk tingkatkan kinerja DPR. Selanjutnya tanyakan ke tim teknis. Polemik masalah pembangunan gedung baru selesai," tutur Marzuki.
Itu adalah hasil wawancara antara pers dengan Bapak Marzuki . Tapi sampai saat ini proses pembangunan gedung baru tersebut belum dilaksanakan karena adanya tentangan dari berbagai pihak LSM dan organisasi massa lainnya, dan rencana pembangunan ini pun sempat di komentari oleh Bapak SBY karena akan adanya rencana pemindahan ibukota dari Jakarta ke kota Palangkaraya .
Ya tapi menurut saya para anggota DPR jangan terlalu kekanak-kanakan yang selalu minta ini minta itu, karena masih banyak yang masih harus mereka kerjakan yang lebih penting daripada minta ini itu terus, semoga seluruh penduduk Indonesia dapat terus berkembang dan tidak mudah di provokasi atau di permainkan oleh politik-politik yang tidak baik. Sekian dari saya, jika ada kata yang menyinggung perasaan mohon dikomentari saja jangan di perpanjang ke meja hijau ya..hahaha,,,


               




Tidak ada komentar:

Posting Komentar